This is a nice opportunity for you to show off your work using this amazing, clean and minimalistic template for blogger!

Kamis, Juni 25

Internet Protocol Television (IPTV)


Apa jadinya kalo Teknologi Informasi dikawinkan dengan televisi? Siapa yang akan menjadi tuan rumah, komputer ataukah pesawat televisi? Kalo komputer, maka siaran televisi nantinya bisa diakses melalui website. Namun, kalo pesawat televisi yang jadi tuan rumah, maka gambar dan suara akan disalurkan melalui IP. Untuk jawaban yang terakhir, kita mengenal istilah IPTV.Secara sederhana, Internet Protocol Television (IPTV) adalah metode pe-nyaluran gambar dan suara televisi melalui IP. IPTV merupakan sebuah sistem yang mampu menerima dan menampilkan sebuah video stream yang di-encode sebagai serangkaian paket berbasis IP.
Proses penerimaan siaran televisi pada IPTV tidak berbeda dengan dua metode yang sudah dikenal sebelumnya, yakni menggunakan antena penerima sinyal dari pemancar untuk televisi konvensional, dan mengguna kan kabel untuk televisi kabel.Perbedaannya terletak pada tipe data yang dikirimkan dari stasiun televisi ke rumah-rumah.
Pada IPTV, data yang dikirimkan oleh penyedia siaran televisi berupa paket-paket berbasis IP yang diterjemahkan oleh pesawat tele visi pelanggan sebagai data gambar dan suara. Cara Kerja IPTV Decoder yang sudah tertancap di pesawat televisi dihubungkan dengan jalur Internet DSL di rumahrumah. Alat ini bertanggung jawab menyatukan kembali paket-paket berbasis IP yang diterima dari penyedia siaran IPTV ke dalam bentuk video stream yang koheren, dan men-decode-nya menjadi gambar dan suara.
Tugas tersebut sebenarnya bisa digantikan oleh komputer. Namun,sangat jarang orang meletakkan komputer yang selalu menyala di samping pesawat televisi, bukan? Oleh karena itu, sebuah kotak decoder yang kecil dinilai masih lebih e?sien ketimbang memaksa komputer melakukan tugas tersebut.
Sebagian besar video dalam sistem IPTV di-encode dalam format MPEG-2, kendati format H.264 dan Windows Media juga memungkinkan. Video stream ini dipecah menjadi paket-paket berbasis IP, dan dimasukkan ke dalam jaringan milik penyedia siaran IPTV (yang juga perusahaan telekomunkasi) tempat dimana data-data lain (voice dan data) berjejalan.
Lantas, bagaimana memperlakukan data video stream tersebut agar tidak tersendat sampai ke pesawat televisi pemirsa? Penyedia siaran IPTV menerapkan Quality of Service (QoS) yang memprioritaskan data video stream untuk mencegah terjadinya delay, atau terputusnya sinyal siaran IPTV.

Stasiun Relay
Pelanggan biasanya tidak terhubung langsung dengan kantor pusat penyedia siaran IPTV, melainkan melalui stasiun relay atau kantor cabang terdekat. Di kantor cabang inilah siaran yang berasal dari kantor pusat, dipadukan dengan local content, seperti channel televisi, iklan, serta video on demand (VoD). Di sini pulalah sebuah middleware IPTV ditempatkan.
Middleware IPTV merupakan sekum pulan software yang melayani otentikasi pelanggan, permintaan peru bahan channel, tagihan, permintaan VoD, dan lain-lain. Seluruh channel siaran IPTV dikirimkan kepada stasiun relay secara simultan, yang biasanya menimbulkan efek leher botol di sana.
Leher botol ini disebabkan keterbatasan bandwidth DSL, yang tidak mampu mengantarkan semua channel video stream ke pelanggan dalam waktu yang bersamaan. Hal ini tidak terjadi pada televisi kabel,karena ketersediaan bandwidth kabel yang mencapai hinggal 4,5 Gbps.

Sementara ADSL2+ yang paling anyar, baru mampu menyediakan bandwidth pada kisaran 25 Mbps. Lantas, bagaimana cara stasiun relay mengirimkan ratusan channel siaran IPTV kepada pelanggan menggunakan jalur Internet DSL? Stasiun relay hanya mengirimkan satu channel siaran IPTV dalam satu waktu. Ketika pelanggan mengganti channel dengan memencet tombol pada remote control misalnya,
decoder tidak melakukan tuning seperti pada televisi konvensional dan kabel.
Yang terjadi selanjutnya adalah decoder mengubah channel menggunakan IP Group Membership Prot ocol (IGMP) v2 untuk masuk ke dalam kelompok multicast baru. Ketika stasiun relay menerima pengubahan ini, middleware akan melakukan otentikasi ulang, apakah pelanggan yang bersangkutan memang berlangganan channel baru yang diinginkannya.
Selanjutnya, middleware memerintahkan router yang ada di stasiun relay untuk menambahkan data pelanggan tersebut pada daftar distribusi chan nel. Dengan demikian, hanya sinyal yang diminta oleh pelanggan yang dikirimkan oleh stasiun relay ke pesawat televisi pelanggan.Peluang & Tantangan Khusus di tanah air, kendala terbesar dalam mengimplementasikan IPTV adalah keterbatasan bandwidth. Ka rena IPTV tidak menggunakan sinyal frekuensi publik,maka masa lah perizinan tidak akan sesulit mendirikan tower pemancar untuk stasiun televisi konvensional. Sementara di negara-negara yang terkenal ketat dengan sensor konten Internet, tentu saja akan ada regulasi tambahan bagi penyedia siaran IPTV.

Sumber :
• http://electronics.howstuffworks.com/internet-tv.htm
• http://en.wikipedia.org/wiki/IPTV
• PCMild 30.08

0 komentar:

Posting Komentar